Monday, January 2, 2012

Karena RancanganKu Bukanlah Rancanganmu...



Jakarta, 1 Januari 2012

Selamat Tahun Baru!!!
*bayangkan saya mengucapkan ini dengan wajah sumringah dan tangan menggenggam terompet, siap untuk meniupnya*

Tahun baru kali ini, sama seperti natal, saya merayakannya jauh dari keluarga di Malang. Sedih?? Pastinya!!! Akan tetapi selalu ada konsekuensi dalam setiap impian dan keputusan, bukan??

Hari pertama di tahun baru ini dihiasi dengan hujan semenjak pagi. Langit di kota Tangerang sedang galau. Hujannya sebentar deras kemudian berhenti. Begitu terus menerus. Cuaca yang saya manfaatkan dengan tidur siang yang cukup lama. Siang ini pula, saya mendengar berita duka dari seorang kenalan keluarga, bahwa putra pertama mereka meninggal dunia pagi hari tadi.

Yohanes James Frederick. Baru berusia 23 tahun, dua minggu lagi akan diwisuda dengan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro, Semarang. Anak pertama dan satu-satunya lelaki dari dua bersaudara. Kebanggaan ayahnya yang akan meneruskan profesi ayahnya sebagai pengacara.

Saya memang tidak pernah mengenal dia secara personal. Namun, saya berusaha memahami perasaan keluarganya, kehilangan buah hatinya di tahun yang baru berjalan lima setengah jam. Dan mewakili ayah saya yang ada di Malang, saya bersama om, tante dan kakak sepupu saya, kami menghadiri misa requiem James.

Khotbah yang disampaikan oleh romo sangat bagus menurut saya. Dikatakan bahwa, "Anak adalah titipan. Kapanpun Pemiliknya memintanya kembali, siap ataupun tidak, sebagus apapun rancangan kita kepada anak tersebut, kita harus mengembalikannya. Karena seperti tertulis dalam Alkitab, rancanganKu bukanlah rancanganmu."

Kebenaran menyakitkan yang harus diterima dengan lapang dada.

Menurut saya, seharusnya anak adalah pihak yang menguburkan orang tuanya. Bukan sebaliknya.

Kedua orang tua James meratapi kepergian putra mereka yang hanya dititipkan sebentar kepada mereka. Tangisan mereka pilu dan menyayat hati. Tidak ada yang lebih miris ketika mendengar tangisan seorang ibu atau ayah yang kehilangan putra atau putri mereka seperti yang saya dengar sore ini.

Butuh kekuatan, ketegaran dan keteguhan hati dan iman untuk menghadapi hal ini. Kekuatan, ketegaran dan keteguhan hati dan iman untuk melepaskan putra mereka pergi dan tetap percaya bahwa rancanganNya terindah.

Saya mempersembahkan tulisan ini kepada setiap orang tua yang kehilangan putra/putri mereka.. Pujaan hati mereka. Dan tetap kuat menghadapi semuanya..

Cheers,
Amel

No comments:

Post a Comment