Tuesday, January 13, 2009

Life In A Colorful Way

Halo!!!
Hari pertama di tahun yang baru ini kujalani dengan begadang sambil masak bareng tante tercinta untuk acara kumpul bersama dengan satu keluarga besar di rumah salah satu paklik. Tapi, secapek apapun karena masak hidangan utama dan dessert, semua itu terbayar dengan hasil yang benar-benar memuaskan (meskipun tugasku di sini Cuma bantu-bantu sedikit dan icip-icip…hehehehehehe). Jadi meskipun sekarang sudah jam 11 siang dan belum mandi, meskipun harus berangkat nanti tapi masih sempat untuk ngetik bulletin ini. Hehehehehehe

Pagi ini, sebelum berangkat salah satu masakan terakhir yang harus dibuat tante dan mama untuk dibawa adalah camilan tape goreng. Sambil menunggu, aku dan saudara-saudara kandung maupun sepupu kumpul bareng di ruang tengah untuk mengecat kuku kami dengan kuteks yang dibawa salah satu sepupuku. Warna yang tersedia memang nggak terlalu banyak, Cuma hijau lumut, dua jenis warna ungu dan dua warna hitam yang menurutku sama aja. Tapi entah kenapa, aku mendapatkan kesenangan dengan mengoleskan warna-warna itu satu persatu ke jari tangan kiriku (meskipun jelas, dengan warna kulit cokelat tua cenderung hitam untuk ukuran orang Indonesia, nggak ada satu pun warna yang cocok buatku…hahahahahahaha…tapi aku masih tetap nekat untuk mengoleskan warna ungu yang ber-glitter di kukuku.)

Tahun yang baru ini memang kumulai dengan sedikit unusual dibandingkan dengan tahun-tahun kemarin. Kegiatan mengkuteks kuku dengan warna yang nabrak termasuk salah satunya dan mulai lagi memikirkan kembali mimpi-mimpi yang dulu sempat kumulai tapi terkubur karena rasa putus asa dan karena mendengarkan omongan dari banyak orang yang mengatakan bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan mimpi itu. Melihat warna ungu yang cerah ceria di kuku tanganku ini sedikit mengingatkan aku bahwa hidup ini terlalu memiliki banyak warna untuk diabaikan, bahwa mimpi apapun yang kumiliki masih bisa terwujud dengan usaha yang sepadan. Bahwa hidup terlalu sia-sia untuk diabaikan dan dinikmati. Seulas kuteks berwarna ungu muda membuatku untuk melihat hidup dengan kacamata lain yang selama ini kupakai. Dan aku akan melihat tahun ini sebagai salah satu tahun yang berwarna dan menyenangkan yang akan kunikmati, bahwa setiap langkah yang ada dalam perjalanan hidupku akan lebih memiliki makna. All because my purple nail polish…hahahahahahaha…

Bagaimana denganmu???
Sudahkan kamu melihat hidup dengan kacamata penuh warna yang akan memperkaya hidupmu, ataukah kau lebih memilih untuk memakai kacamata hitam putih sederhana??? Kalau memang itu yang kau lakukan, cobalah untuk sedikit bersantai dalam hidupmu dan menikmati perjalanan yang menakjubkan ini…

Selamat tahun baru!!!!

GBU,
Amel

Following Your Path With Your Heart

Halo!!!!
Pha kabar semuanya?!?!?!?!?!?
Setelah sekian lama nggak nulis bulletin, sembilan hari menjelang Natal ini aku kepikiran untuk nulis lagi…hehehehehehe… Penghujung tahun kayak begini mungkin waktu buat banyak di antara kalian untuk merenung kembali perjalanan hidup selama setahun terakhir ini, hal-hal yang sudah kita lakukan dan hal-hal yang belum kita lakukan, keberhasilan atau bahkan penyesalan kita untuk hal-hal yang sudah dan belum kita capai, kejadian-kejadian yang bikin senang maupun sedih tahun 2008 ini. Ada banyak hal dan peristiwa yang bisa kita jadikan renungan untuk membuat kita menjadi orang yang lebih baik di tahun yang akan datang. Buatku sendiri, tahun ini jadi salah satu tahun yang luar biasa, ada banyak pelajaran yang kudapet. Jatuh bangun, nangis-nangis bombay sama orang-orang yang deket sama aku, tapi aku siap untuk jadi pemenang setelah semua perjuangan itu…

Anyway, kemarin termasuk salah satu hari yang menyenangkan buatku…waktu lagi bongkar-bongkar laci yang isinya DVD, aku menemukan DVD yang isinya kumpulan film-film Disney. Dari dulu buangggeeettt (waktu SD, jaman tahun kadal khan…hahahahahahaha) aku pingin banget nonton film Mulan dan Pocahontas, tapi baru kesampaian kemarin…hehehehehehehehe…kasian banget khan. Nonton dua film kartun lawas itu bikin mata melek juga sih, bikin aku sadar tentang hidupku selama ini, yang kebanyakan mengeluh tapi nggak mau usaha apapun untuk memperbaiki supaya jadi lebih baik. Baik Pocahontas maupun Mulan mau mendobrak tradisi yang ada untuk mengikuti kata hati mereka yang membuat mereka menemukan jalan hidup yang lebih baik lagi. Meskipun jalan yang mereka tempuh mungkin berbatu dan berkerikil tapi mereka tetap berjuang keras untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Dan ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, semua orang yang selama itu menentang keinginan mereka (karena mendobrak adat istiadat) akan bangga dengan yang mereka dapatkan (padahal nggak inget juga awalnya mencaci maki…hahahahahahahaha).

Mulan dan Pocahontas mungkin cuma film kartun (yang meskipun buat anak kecil tapi terbukti punya efek ke semua orang di segala umur…hehehehehehehe), tapi poin yang bisa diambil dari cerita itu bisa bikin kita semua melihat kembali hidup kita selama ini, apakah kita memang sudah menjalani hidup kita sesuai dengan kata hati kita ataukah kita selalu mencari aman dengan bertindak dan melakukan semua hal seperti yang diinginkan orang lain, meskipun ini hidup kita…

So, follow your path…
Follow your heart…
Follow your path with your heart,
Because it always guide you to the right path…


Cheers,
GBU…
Amel

Is It Your Dream Come True??

Hai!!!
Lama nggak nulis bulletin…

Mohon maaf lahir batin ya, buat semuanya!!!
Moga-moga di hari-hari yang akan datang kita semua bisa memulainya dengan lembaran baru… 

Berhubung libur dan seorang diri di rumah, aku nonton ulang salah satu VCD lawas, judulnya Under The Tuscan Sun…di akhir film, ada kalimat dari salah satu tokoh yang ada di dalamnya yang intinya bilang bahwa sebenarnya tokoh utama film itu sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, sebuah pernikahan dan sebuah keluarga. Memang bukan pernikahannya dan bukan keluarga dalam artian secara umum, tapi tepat seperti yang dia katakana, dan dia mendapatkannya, meskipun ada jeda waktu yang dibutuhkan antara saat ia mengucapkan permintaannya dengan saat permintaan itu dikabulkan.

Jadi, meskipun bulletin kali ini singkat, aku Cuma meminta kalian semua yang membaca tulisan ini untuk mengingat kembali atau membuka kembali catatan harian kalian, sesuatu yang kalian semua inginkan di masa lampau…dan yang mungkin tanpa kalian sadari, sudah kalian dapatkan di masa lalu…

Cheers,
GBU
Amel

I'm Possible

Hai!!!
It’s Sunday Morning…
Hehehehehehe

Hari ini lumayan cerah, meskipun tetep dingin banget kayak hari-hari seminggu terakhir ini. Tapi, apapun yang terjadi…tetep harus semangat khan!!! Hehehehehe…

Hal pertama yang aku lakukan setelah sampai di rumah setelah dari gereja hari ini adalah baca Koran Kompas edisi Minggu. aku tertarik banget untuk membaca artikel sosialita minggu ini yang menampilkan sosok Candice Anggunadinata, buatku dia Miss Weather soalnya dulu (coz akhir-akhir ini nggak bisa nonton Metro TV) setiap kali nonton Metro This Morning selalu ada dia yang ngasih info tentang cuaca dari Sabang sampai Merauke. Setelah baca wawancaranya di harian ini, ada beberapa hal yang bikin aku kaget karena adanya beberapa fakta seperti bahwa ternyata Candice punya umur yang sama seperti aku tapi pengalamannya sudah segudang. Mulai dari penyiar, public relations, anchor sampai yang terakhir jadi guest VJ di MTV; Candice juga menguasai beberapa bahasa asing yang bikin dia semakin melaju diantara teman-teman seumurannya karena poin tambahan yang sangat menguntungkan ini. Tapi, hal yang paling mengejutkan ketika membaca artikel ini adalah jawaban Candice ketika ditanya kenapa dia bisa menjadi orang yang atraktif dan dinamis seperti sekarang ini, jawabannya adalah karena dia tidak pernah takut mencoba, bagi Candice jawaban impossible(tidak mungkin) berarti I’m possible (saya mampu).

Jawaban Candice yang membuat suatu kata yang berkonotasi negative menjadi positif ini bikin aku memikirkan ulang semua hal yang terjadi dan kualami akhir-akhir ini terkait dengan pengerjaan skripsi (tugas akhir yang bikin banyak mahasiswa muntah darah nggak jelas begitu…hehehehehehe). Kata-kata “I’m Possible” ini seakan menohok langsung ke jantung hati buatku (dan mungkin kalian yang membaca ini) karena bersikap positif ketika semua yang ada di sekeliling kita beraura negative memang membutuhkan perjuangan, tapi pada akhirnya pun kita yang menuai hasilnya. Dengan berjuang dan berpikir positif bahwa aku (dan kamu semua yang membaca) akan selalu bisa mengatasi semua hal yang awalnya dianggap impossible buat orang lain…Candice sudah membuktikan dan ngasih contoh dalam hal ini. Jadi, ketika kita mau berubah menjadi seseorang yang lebih baik, maka kata-kata “I’m Possible” ini bisa jadi langkah awal kita untuk melangkah ke sesuatu hal yang lebih baik.

Jadi orang muda berarti kita punya kesempatan yang sangat luas untuk belajar banyak hal baru dan ketemu orang-orang baru. Jadi orang muda berarti kita punya kesempatan yang sangat besar untuk mewujudkan semua hal yang selama ini Cuma mimpi untuk kita. Dengan percaya kepada kemampuan diri kita sendiri dan bilang “I’m Possible”, masa muda kita nggak bakalan sia-sia karena dijalani dengan dinamis.


Cheers,
Amel

Keseimbangan

What A Life!!
It’s Another Monday!!!

Nulis bulletin ini sebenernya sambil lumayan kesel juga sih, gara-gara niatan pake fasilitas hot spot gratisan, tapi nyatanya nggak bisa, alasannya error in connection…tapi mau gimana lagi khan?!?!? Namanya juga gratisan…hehehehehehe

Di harian Kompas edisi Minggu, 13 Juli 2008 kemarin ada artikel sosialita yang membahas tentang Moza Paramita. Buat yang nggak tahu Moza, dia itu host dari The Breakfast Club punyanya Metro TV, penyiar di Cosmopolitan FM, MC dan Host yang sering dipake di acara-acara kawinan or launching produk, ibu dari 2 orang anak, seorang istri juga. Moza juga punya mama yang nggak kalah ngetop, nggak percaya?!?!? Pada kenal Dewi Motik khan?? Pengusaha yang di usianya yang lumayan sepuh itu, tapi sepak terjangnya di dunia bisnis Indonesia nggak pernah berhenti. Balik lagi ke artikelnya Kompas tadi, salah satu kalimat yang dikeluarkan oleh Moza adalah mengenai keseimbangan. Menurut dia, keseimbangan dalam hidup itu berarti bisa menyeimbangkan antara keluarga, karier dan tetap bisa menyenangkan diri sendiri di tengah semua tekanan hidup.

Menyeimbangkan hidup, itu menurutku susahhhhh buanget… nggak percaya?!?!? Coba aja dalam jangka waktu 24 jam yang dikasih Tuhan untuk kita, bisa nggak kita membagi jam-jam itu untuk keluarga, teman-teman, kolega, sekolah dan/ atau kerjaan dan diri sendiri…susye banget khan… Maka dari itu, ngeliat wajahnya Moza yang tetep sumringah di usianya yang 32 tahun dan di tengah suatu kesibukannya itu, menurutku benar-benar luar biasa…. Tapi, di dunia yang gila2an ini, mempunyai suatu kehidupan yang seimbang tuh kayaknya jadi satu2nya jalan untuk tetap waras di bawah semua tekanan yang ada.Karena keseimbangan berarti menerima apa yang sudah kita miliki dalam hidup dan mensyukurinya…tapi, sekali lagi, hal itu susyeee buanget untuk dilakoni. Jadi, gimana dengan kamu, apakah kamu merasa kalau hidupmu sudah seimbang?


Cheers,
Amel

Making Choices

Hai!!

Hari ini untuk yang ketiga kalinya aku nonton The Devils Wears Prada… Aku rasa kalian yang baca bulletin ini juga sudah pernah nonton film keluaran tahun 2005 yang secara garis besar sinematografinya kayak catwalk di kota-kota fashion dunia. Emang sih, film tentang Bos Naga n asistennya yang cupu soal fashion itu bikin film yang durasinya sekitar 90 menit itu lumayan menarik. Tapi bukan itu yang mau kutulis disini. Setelah tiga kali nonton film ini, ada satu poin penting yang kuambil…it’s about making choices in your life…

Di sepanjang hidup kita selalu ada pilihan-pilihan, mulai dari yang mudah (misalnya, milih minum teh atawa kopi) sampai pilihan yang sulit (bahkan kalo perlu nyepi dari lingkungan kita sehari-hari untuk mendapatkan pilihan yang tepat ); pilihan yang hanya berlaku untuk 5 menit yang akan datang di kehidupan kita sampai keputusan yang akan mempengaruhi seluruh hidup kita. But, it’s life….kita harus memilih untuk terus hidup…bahkan tetap menjalani hidup kita sehari-hari pun merupakan salah satu bentuk pilihan kita. Seiring dengan berjalannya waktu, dengan pengalaman-pengalaman kita selama ini, semua kesalahan yang kita buat, kita diharapkan untuk semakin bijaksana dalam membuat pilihan dalam hidup kita.

Kadang-kadang dalam membuat pilihan dalam hidup, kita dituntut oleh semua orang yang ada di sekitar kita untuk membuat pilihan yang paling benar. Pilihan paling benar untuk siapa?? Untuk merekakah?? Orang-orang di sekeliling kita yang selalu meminta yang terbaik dari kita, atau diri kita sendiri?? Karena menurutku, pilihan yang paling benar adalah pilihan yang terbaik untuk kita, meskipun itu bukan pilihan yang paling benar (apalagi kalau definisi benar itu menurut pandangan orang lain, yang bisa jadi nggak sejalan dengan pikiran). Andrea di film The Devils Wears Prada ini menurutku sudah menentukan pilihan yang terbaik untuknya dan masa depannya, meskipun sebagian besar orang menganggap dia gila karena melepas pekerjaan yang jadi impian banyak orang. But however, it’s her life, right?

Membuat tulisan tentang making choice ini juga bikin aku ingat sama salah satu SMS yang dikirim sama salah satu sepupu favoritku (yang sekarang lagi summer vacation di Jerman , this is for you, bro…if you read it…) di SMS itu dia bilang,

I just can say,
Life is not about to be somebody, but creating the right way to be somebody
And it’s not how many things you can proof in the beginning
But it’s about how life you build ‘till the end
Whatever we done and how much is it, it will never enough for others
But it’s our precious life…

Aku berharap, siapapun yang membaca bulletin ini, bisa membuat keputusan yang terbaik dalam hidup…

Cheers,
GBU
Amel

Sebuah SMS dari Seorang Sahabat

Kumohon pada Tuhan kebahagiaan…Ia beri kesedihan
Kumohon tawa dan sukacita…Ia beri ratap tangis
Kumohon kebijaksanaan…Ia beri banyak masalah
Kumohon kekuatan…Ia beri cobaan
Kumohon kepastian…Ia beri pilihan-pilihan yang penuh kerugian
Kumohon kesuksesan…Ia beri kegagalan pada usaha-usaha itu
Kumohon damai…Ia beri perselisihan dan permusuhan
Kumohon kesetiaan…Ia beri orang yang mengkhianatiku
Kumohon harapan…Ia beri jalan yang tak berujung
Kumohon hidup yang sempurna…Ia beri penderitaan panjang
Dan saat kumohon segala yang kuperlukan…Ia beri salib untuk dipikul seumur hidup
Sesungguhnya Ia ingin kita mengerti dan merasakan apa yang sebenarnya terjadi dengan hati dan kasihNya.
Sehingga kita tahu Ia telah beri semua yang kita mohon dan membuat semua menjadi sempurna pada saat yang telah dikehendakiNya….

SMS ini dikirimin sama salah satu kakakku…ngabisin lima lembar SMS sendiri lo…dan bikin jantung rasanya berhenti berdetak…hehehehehe.

Pernah nggak, kalian2 yang baca bulletin ini, apapun agama, suku, kepercayaan kalian, merasa seperti kata2 diatas? Justru ketika kita membutuhkan bukti nyata bahwa Tuhan selalu mendampingi kita, Dia malah menunjukkan bukti bahwa Ia menjauh (esp. for my bro yang nggak tahu udah berapa lama nggak ke gereja ney…hehehehehehe). Aku jadi sadar ketika membaca SMS ini, bahwa aku diberi pilihan olehNya, untuk belajar dari peristiwa yang diberikan padaku (karena setelah beberapa lama kemudian baru disadari bahwa peristiwa itu membuat kita menjadi lebih dewasa) atau malah marah dan memalingkan muka dariNya karena anggapan kita bahwa Ia meninggalkan kita.

Lewat SMS ini juga (terutama kalimat terakhirnya), aku sadar dengan membuat pilihan yang tepat dari setiap peristiwa yang kualami (pilihan yang terbaik menurut kita dan bagi kita), pada akhirnya Dia juga memberikan apa yang kuminta. Bukan pada saat yang terbaik menurutku, tapi saat yang terbaik menurutNya. Dan karena itu juga, aku jadi ingat shout out salah satu kakakku juga, katanya:

God answers prayers in 3 ways:
1.He says “yes” and gives you what you want.
2.He says “no” and gives you something better.
3.He says “wait” and gives what you want in His best time.

Yah…semoga aja dengan membaca bulletin ini…kalian semua bisa bersyukur untuk apapun yang terjadi dalam hidup kalian dan membuat keputusan2 yang terbaik untuk hidup kalian. GBU…

Cheers,
Amel

Renungan Secangkir Kopi

Hai!!! Hai!!!

It’s Sunday Morning…

Jadi kayaknya masih boleh rada males-malesan setelah minum satu cangkir kopi n baca Koran…

Hehehehehehehehehe


Aku nulis bulletin ini sambil dengerin lagunya Rihanna yang Take A Bow (Standing Ovation) - yup…it’s an old song…tapi aku baru suka sekarang. Hahahahaha..ketinggalan jaman banget ya - Cerita lagu ini (tentang seorang cewek yang ngetawain cowoknya karena minta maaf setelah selingkuh, dengan alasan cowoknya Cuma minta maaf gara2 dia ketahuan boong), bikin aku inget dengan beberapa orang yang nggak aku suka atau teman2 yang aku tinggalkan karena tindakan mereka yang menurutku salah. Aku jadi ingat mengenai salah satu khotbah di gereja (nggak tahu berapa minggu yang lalu) tentang mengampuni…


Mengenai orang-orang yang nggak kusuka, kadang2 alasanku nggak suka sama mereka Cuma gara2 wajah mereka yang menurutku nggak menyenangkan (emangnya siapa aku ya, sampai bisa nge-judge orang lain kayak gitu…hehehehehe – meskipun kadang2, Cuma kadang, feelingku tentang orang lain itu bener – but I think it’s still not a reason to hate people, right?) atau gara2 mereka melukai hati orang2 yang aku sayang. What a childish reason…. Dengan teman2 yang kutinggalkan pun kadang2 alasan yang kupakai adalah gara2 mereka nggak mengikuti komitmen awal dalam persahabatan kami.


Sekarang, aku bertanya-tanya sendiri (sambil dengerin lagu yang kayaknya nyidir aku buanget, meskipun aku nggak pernah selingkuh..hehehehehehehe), apakah alasan-alasan yang kupakai untuk membenci orang yang nggak kusukai atau meninggalkan teman-teman yang kuanggap tidak menepati komitmen awal kami merupakan suatu alasan pembenaran diri yang bisa kupakai untuk tidak menyukai mereka ataupun membenci mereka? Toh, biar bagaimanapun aku masih manusia biasa yang masih bisa membenci orang lain karena perbuatan mereka padaku…tapi apakah itu Cuma suatu pembenaran diri?? Tapi, kalau dihubungkan lagi sama khotbahnya Romo tentang mengampuni itu…kayaknya emang Cuma ada satu cara supaya hidup kita semua lebih tenang…yaitu berdamai dengan diri kita sendiri dan mengampuni orang lain (baik itu yang memang punya masalah sama kita maupun orang yang nggak sadar kalau kita benci…hehehehehe)


Yah, semua ini mungkin emang Cuma teori…coz aku sendiri juga masih pusing (sumpah!!! Nggak gampang untuk mengampuni orang lain. Meskipun kita sendiri juga mungkin banyak salahnya sama orang lain…hahahahahahahaha). Semoga aja, siapapun kamu yang baca bulletin ini nggak ikutan pusing kayak aku…GBU…



Happy Sunday,

Amel