Tuesday, February 21, 2012

I Hate Valentine Day




Jakarta, 20 Februari 2012

Too much caffeine and nicotine definitely not good for your health. Trust me!!! And, oh.. soft drink also… Even all of it, somehow… good for my brain because it makes me write this note.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.15 malam ini. Total hampir enam jam saya duduk di sini, menghabiskan hampir separuh buku Coelho dan mengalami beberapa perubahan mood. Dan meskipun di seberang saya duduk laki-laki tampan (menurut selera saya), hal ini tidak membuat saya senang *grin*.

Judul ini muncul mendadak mala mini. Padahal minggu lalu hampir semua orang di divisi saya makan malam Valentine di salah satu restoran dimsum. Berawal dari kami semua yang menagih Christmas dinner yang terlewat dari bos Filipina kami dan berakhir dengan beliau berkata, “okay, let’s get cheesy.. Let’s have Valentine’s dinner and change presents with others.” Dan kami diberi uang untuk membeli kupon dinner di Disdus untuk restaurant dimsum tersebut. And it was a fun night!!! All of us happy, a lot of laughing and joking.

Back to the idea of this note. Saya sempat tertawa ketika salah satu twit teman saya menyebutkan bahwa Valentine’s Day tidak lebih dari hari diabetes internasional. You’ll be throw up because all of the chocolate, candies, flowers and all of that just in one day.

Bukan bermaksud sarkartis terhadap hari tersebut, tapi saya berpikir bahwa apa yang terjadi dengan hari-hari lain? Menurut saya, untuk mengungkapkan cinta atau member perhatian terhadap orang yang anda cintai tidak perlu menunggu 14 Februari untuk mengungkapkannya. If you love someone, don’t wait until special date. As long as you mean it, that it will be special.

Hari valentine menjadi begitu berharga karena semua industri berlomba-lomba untuk membuatnya istimewa. Padahal, ungkapan cinta yang tulus dari seseorang yang kita cintai akan bermakna apapun harinya.

Well, don’t hear me just because I have a very cynical point of view about Valentine’s day.

Happy (a very late) valentine’s day anyone.

With love,
Amel

...

Saya sedang lelah berlari..
Kalo kamu mau, saya sedang duduk di sini..
Menunggu kamu yang entah mengapa berada terlalu jauh dari saya..

Saya duduk di sini..
Di bangku kayu yang sudah lekang dimakan usia, namun menyimpan beragam kisah..

Saya berharap, kita pun menjadi salah satu cerita yang disimpannya..
Tentang dua orang yang mungkin hanya duduk diam, namun saling menggenggam tangan..
Dan menautkan hati..

...
Jakarta, 18 Februari 2012
17.01