Thursday, January 22, 2015

New Year, New Resolution? Made A Reasonable One


Malang, 22 Januari 2015

Selamat tahun baru!

2014 dan tahun-tahun yang telah berlalu memang berjalan terlalu cepat. Sama seperti 2015 ini, yang cukup mengejutkan karena bulan Januari tinggal 9 hari lagi. Namun, saya rasa, belum terlalu terlambat untuk mengucapkan selamat tahun baru.

Tahun baru dan resolusi sepertinya sudah menjadi satu paket lengkap. Pernyataan diri yang seolah-olah wajib dibuat dari tahun ke tahun. Salah seorang teman di path memposting gambar bertuliskan, “Resolusi 2015 adalah menyelesaikan resolusi 2014 yang isinya adalah rencana tahun 2013 yang mana rencana tersebut dibuat tahun 2012.”

Saya tertawa ketika membaca tulisan dalam gambar tersebut. Kemudian terdiam.

Saya adalah apa yang tertera dalam tulisan tersebut.

Tahun demi tahun, saya mencoba untuk membuat resolusi tahun baru yang antara lain mencakup: pengen kurus, pengen lebih hemat, pengen jadi orang yang lebih baik dan pengen kaya. Itu semua versi singkatnya. Pada kenyataannya, tulisan resolusi saya di tahun baru, panjang dan berbaris-baris. Sampai saya lupa, apa yang sudah saya tulis. Pada kenyataannya lagi, semuanya gagal total – terutama resolusi pengen kurus, karena saya semakin menggendut.

Sebelum 2014 yang lalu berakhir, saya membaca sebuah artikel menarik di Elite Daily berjudul 25 New Years Resolutions Every Person Should Actually Make for 2014 (http://elitedaily.com/life/25-new-years-resolutions-every-person-should-actually-make-for-2014/) milik Mackenzie Newcomb. Artikel ini sederhana, namun menampar langsung di wajah. Kesimpulan setelah membaca artikel tersebut adalah : buat resolusi sederhana dari kegiatan anda sehari-hari atau resolusi dari sesuatu yang sudah lama anda bawa secara emosional.

Jadi, setelah berpikir cukup lama sambil menunggu sate ayam dan pempek saya dibuat, saya berhasil menuliskan resolusi 2015 yang akan saya bagikan dalam tulisan ini :
  1. Berhenti menunda

    Apapun yang ada dalam to-do-list memang sudah sewajarnya untuk SEGERA dikerjakan, tanpa terinterupsi oleh berita dari selebriti cowok favorit, update dari orang yang dibenci di sosial media, cerita liburan teman baik atau bahkan whatsapp dari pacar.

    Belajar menjadi orang Jerman yang bisa bekerja 8 jam sehari tanpa lembur karena memang mereka tidak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu dan mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Anyway, hal ini berlaku juga untuk membereskan kamar.


  2. Menjadi seseorang yang positif, let all of the negatives go

    Sebagai seseorang yang cenderung melihat gelas setengah kosong dan suka memikirkan pendapat orang lain terlalu berlebihan, saya rasa ini waktunya menjadi seseorang yang lebih baik dengan melihat gelas dengan pandangan gelas-terisi-separuh (then drink it!) dan memikirkan hal lain yang jauh lebih penting (progress project pribadi, misalnya). Karena seperti kata Paulo Coelho, “What others think about you is none of your business.

  3. Membaca dan menulis lebih sering

    Sebagai seseorang yang menganggap diri sebagai avid reader, saya mengalami penurunan kualitas membaca akhir-akhir ini, dengan alasan tidak punya waktu (blah! #bullshitexcuses). Sehingga, buku-buku di samping bantal saya akhirnya tergantikan oleh laptop yang memutar video di youtube.

    Kalau membaca menjadi kemewahan, maka menulis adalah kemustahilan. Saya memiliki utang yang saya bawa kemana pun saya pergi untuk membuat suatu cerpen setahun terakhir untuk seorang teman di perantauan (sungkem ke Oma Christine).

    Teman saya pernah mengatakan dengan judes kepada saya, “tidak pernah ada kata tidak ada waktu, yang ada adalah kamu mau mengerjakannya atau tidak”. So, yes, I think I'll start to read all of the books that already costs me a fortune a few times ago and start writing whatever I've crossed my mind. A good write topics!

  4. Memulai sebuah proyek

    A project, any kind of projects to avoid boredom from my boring daily life.

  5. Berolahraga

    Saya sudah melihat matras yoga dan sepatu lari saya yang semakin hari semakin berdebu. Dan tidak lupa menyebutkan betapa kadang saya harus ngos-ngosan hanya untuk menempuh perjalanan dari tempat parkir ke kantor. Belum lagi beberapa baju saya yang tidak muat lagi untuk digunakan (sighs)

    Jadi, saya rasa sekarang saatnya untuk bangun lebih awal dan menggunakan semua hal yang saya beli dengan bersemangat tahun lalu. #setelwekersubuh
  6. Belajar kembali

    Salah satu website favorit saya adalah www.coursera.org. Ada banyak sekali topik yang menarik untuk dipelajari. Apabila anda berencana untuk kembali bersekolah atau hanya tidak ingin memiliki otak yang berkarat, situs ini membuat anda seolah kembali ke bangku kuliah. Hebatnya, anda bisa memilih mata kuliah yang ingin anda pelajari saja, meskipun tidak berhubungan satu sama lain.

    Saya sudah mendaftar untuk 6 kursus yang berbeda di bidang Public Speaking, Finance, Teaching  dan entah apa lagi. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjadi seorang siswa kembali. .
Enam resolusi untuk dihabiskan dalam 12 bulan yang ada di tahun 2015, tentu saja, menghapuskan rasa malas dan menjalani hidup secara penuh adalah kunci untuk sukses setiap hari. Tambahkan dengan rasa bersyukur untuk semua berkat yang ada dalam hidup, tentunya menambah warna setiap hari dalam hidup anda. 

So, what's your 2015 resolutions?


Cheers,
Amel