Tuesday, January 10, 2012

He Never Give You Temptation More Than You Can Handle




Jakarta, 9 Januari 2012

Jujur saja, tulisan ini adalah tulisan penghiburan untuk diri saya sendiri. Bukti nyata betapa orang tua saya sudah mendidik saya dengan nilai-nilai kristiani yang baik dan kata oma buyut saya, zakelijk.

Dibesarkan dengan nilai-nilai Katolik, baik di rumah maupun di sekolah sejak saya lahir sampai dengan SMA membuat saya sedikit banyak menerapkan nilai-nilai tersebut dalam hidup saya. Meskipun hal ini tidak membuat saya lebih rajin membaca Kitab Suci :D.

Ada beberapa peristiwa dalam hidup saya yang membuat saya hanya bisa menangis dalam diam. Yang membuat saya bersyukur, masalah-masalah tersebut selalu dalam koridor sekolah atau pekerjaan. Apabila ayah saya melihat saya menangis seperti itu, yang biasanya beliau lakukan adalah memeluk saya dan berkata, “Sudahlah, nak.. Sabar.. Tuhan nggak akan memberikan kamu hal lebih dari yang bisa kamu tanggung. Tetap yakin dan percaya.” Biasanya kalimat tersebut akan membuat saya menangis lebih kencang dan pelukan ayah saya akan semakin erat. Sampai saya menjadi lebih tenang.

Tapi, saya menyadari. Beberapa hari, minggu, bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian, peristiwa yang saya tangisi tersebut membuat saya menjadi lebih kuat. Menjadikan saya seseorang yang saat ini dilihat dan dikenal banyak orang.

Semua peristiwa, setiap langkah yang terkadang terlihat sederhana, atau bahkan tak terlihat ternyata memiliki andil besar untuk menjadikan saya, anda atau siapapun kita saat ini menjadi seseorang yang lebih kuat, lebih tegar. Seseorang yang pernah jatuh, namun kemudian bangkit kembali dengan tegak. Terluka tapi telah sembuh. Membekas, tapi telah mempelajari sesuatu dalam hidup. A lesson learned for life.

Dan pada akhirnya, ayah saya, seperti biasanya, benar. Saya diberi cobaan untuk Sang Penulis Cerita Hidup, tak pernah melebihi kekuatan saya. Ia member, karena Ia yakin, saya dan anda semua mampu menghadapinya. Kuncinya hanya yakin dan percaya.

Cheers,
Amel

Ps : Catatan ini untuk Ayah saya tercinta, Mangkung Yosef.
Ayah terbaik yang bisa dimiliki oleh seorang anak.
Yang dengan tegar melihat anak-anaknya terjatuh, terluka namun bangkit kembali dengan tegar dan penuh kemenangan.
Namun selalu ada setiap kali putra-putrinya membutuhkan.
This is for you, Pa.. I love you.

1 comment: