Monday, January 2, 2012

Take A Risk.. Most Of The Time It's Worth To Fighting For



Jakarta, 2 Januari 2012

Saya sangat menyukai karya-karya Paulo Coelho. Baik itu buku, cerita pendek maupun twit-twitnya. Dua sahabat saya, Iva dan Meity, menyebutnya Paulo Colo-Colo.. Karena mereka kadang menganggap apa yang dituliskan Coelho itu konyol. Saya, tertawa kencang karena setiap alasan yang dipakai mereka berdua..

Salah satu postcard Paulo Coelho yang saya ambil di websitenya bertuliskan, "Time to leave the comfort zone, bad behaviour is not the same as evil behaviour". Saya sangat menyukai kalimat ini, di samping sekian banyak kalimat-kalimatnya yang seringkali saya kutip.

Keluar dari zona nyaman dan memasuki dunia baru itu rasanya.. Seperti rujak cingur. Pedes, deg-degan nggak sengaja makan cingurnya (saya benci banget rasanya yang kenyal-kenyal aneh.. #bergidik), sedikit pahit, gurih tapi tidak bisa berhenti. Sampai bumbu rujaknya tandas karena dimakan dengan krupuk (yeah!! Dan sekarang saya ngidam rujak cingur, jam segini #tepok jidat). Rasanya ramai dan bikin ketagihan.

Tidak enak karena kita terbiasa dengan suatu rutinitas dimana semuanya bisa kita kerjakan dengan lancar atau karena sudah banyak orang mengenal kita, kemudian semuanya harus berganti, hal-hal baru yang harus dipelajari, orang-orang baru yang harus dikenali dan dimengerti karakternya. Semuanya serba baru. Kembali lagi dari nol. Menjadi orang bodoh kembali. Belajar dari awal lagi. Tapi di situ justru tingkat keseruannya khan. (^o^)v Ada tantangan di hadapan kita untuk menaklukan situasi baru. Situasi yang membuat kita harus menentukan sikap dan membuat pilihan. Mengambil resiko.

Mantan papi bos saya pernah mengatakan kepada saya (dan sampai sekarang masih melekat kuat di otak saya), saya harus belajar membuat keputusan meskipun itu berat, kalau keputusan tersebut benar berarti saya belajar sesuatu; tapi ketika keputusan yang saya ambil salah, saya harus mempertanggung jawabkan pilihan tersebut, siap sedia dimarahi, tapi saya belajar sesuatu yang lebih lagi. Belajar untuk tidak membuat kesalahan yang sama karena konsekuensinya akan berdampak pada banyak orang. Tapi yang lebih besar lagi, saya belajar untuk keluar dari zona nyaman saya, mengambil resiko. Ada beberapa keputusan saya yang salah, memang.. Menyesal luar biasa, pastinya.. Tapi toh dari situ saya akan berusaha untuk membuat kesalahan yang sama. Selama pertimbangkan masuk akal dan diperhitungkan dengan benar, maka keputusan bisa diambil dengan tepat.

Berbekal ajaran ini, saya seringkali melakukannya dalam hidup saya.. Meninggalkan zona nyaman, mengambil resiko dan akhirnya menjalani hidup saya secara maksimal. Hal ini pula yang membuat saya gemas bahkan jengkel ketika mendengar atau melihat seseorang yang tidak bisa membuat keputusan dengan alasan, takut dimarahi. Hal ini cukup lama berlangsung sampai saya menyadari bahwa setiap orang memiliki pilihan dan memilih.

Saya benar-benar membuat hidup menjadi lebih hidup ketika saya berani mengambil resiko. Beberapa membawa saya ke belokan yang salah, namun dengan dukungan yang luar biasa dari orang-orang tersayang, saya kembali dengan lebih kuat karena saya punya pelajaran berharga yang saya ambil dari pengalaman salah belok tersebut.

Hari ini, hari kedua di tahun yang baru. Belum terlambat untuk melakukan resolusi tahun baru, bukan? Resolusi tahun baru saya adalah lebih banyak bersyukur, lebih sedikit khawatir, lebih menikmati hidup, melakukan perjalanan ke beberapa tempat, mengambil resiko dan keluar dari zona nyaman saya.

Untuk hidup lebih hidup!!!!

Cheers,
Amel

No comments:

Post a Comment