Wednesday, July 11, 2012

Cinta, Bantal Dan Kata...

Jakarta, 11 Juli 2012

Kata @hurufkecil, "jika malam ini saya tidur pakai bantalmu, apakah saya memimpikan mimpimu? apakah saya akan melihat saya?".

Tweet ini mengingatkan saya pada masa-masa antara April 2010-Januari 2011. Saat ketika saya entah bagaimana, begitu jatuh cinta kepada #vleermuisman.

Dalam periode tersebut, saya ingat, ada banyak kata-kata puitis dan romantis yang saya tuliskan untuk #vleermuisman. Seperti orang yang jatuh cinta pada umumnya, saya tidak mengenal waktu. Saya bisa menuliskan dalam 140 karakter atau bahkan kurang untuk dia. Tentang rasa rindu dan galau saya di subuh, senja atau bahkan tengah malam buta seperti sekarang.

Ketika saya jatuh cinta kepada #vleermuisman, rasanya tangan saya begitu mudah digunakan untuk menulis. Sesuatu yang hingga saat ini belum bisa tergantikan oleh siapapun. Begitu pula ketika saya akhirnya melepaskannya. Bahkan hingga saat ini pun, ketika saya hanya mengingatnya. Rasanya begitu ringan untuk menulis.

Menulis menjadi salah satu media bagi saya untuk menumpahkan semua rasa yang menyesak. Meskipun, tak semua bisa saya umbar dengan gampang, karena ada beberapa rasa yang perlu saya simpan sendiri.

Jadi, apa kaitan antara cinta, bantal dan kata versi saya? Cinta membuat saya menyelipkan harapan, kenangan dan tangisan setiap malam ketika saya terlelap beralaskan bantal. Dan ketika pagi menjelang, kata menjalin semua hal tersebut di media yang saya miliki. Twitter, facebook, kertas, handphone, apapun, dalam bentuk tulisan. Untuk melepaskan semua rasa yang mendesak hati.

Membuat saya tetap waras di tengah-tengah galau mellow yellow hati. :)

Jadi, sekali lagi, malam ini, saya menyelipkan harapan saya di bawah bantal. Tentang cinta saya yang berdegup di saku kiri. Berharap, suatu hari nanti ada seseorang yang bisa merangkaikan semua rasa dalam kata.

Cheers,
Amel

No comments:

Post a Comment